Stimulasi Fisik Untuk Kecerdasan
Berikut kami sharingkan bagaimana cara
Stimulasi Fisik untuk Kecerdasan Anak,
Gerak tubuh yang pas di tiap-tiap umur, menolong kematangan otak anak meraih titik maksimal.
Stimulasi fisik memiliki dua manfaat. disamping mematangkan kecerdasan otak, juga mengoptimalkan tiap-tiap tugas perubahan anak. pada bayi ( 0-1 th. ), contohnya, stimulasi fisik mempunyai tujuan memaksimalkan perkembangan fisik otak ( dengan anatomis ), memaksimalkan brain growth spurt, memaksimalkan sistem mielinisasi serabut saraf otak, serta mempertebal corpus callosum ( jembatan otak kanan serta kiri ).
dari sini, stimulasi fisik bisa menolong kemampuan otot serta kekuatan tubuh lakukan gerakan-gerakan bayi supaya makin seimbang serta masak. terhitung mempersiapkan otot-otot kekuatan wicara di waktu pembentukan kata pertama. setelah itu pada anak umur 1-3 th., stimulasi fisik juga mempunyai tujuan sama juga dengan di umur bayi. barulah di umur prasekolah serta sekolah, stimulasi fisik juga mempunyai tujuan menolong konsentrasi serta daya ingat anak.
karenanya, orangtua mesti tahu kekuatan anaknya serta tugas perubahan cocok bagian umur. tersebut bermacam stimulasi fisik untuk kecerdasan anak sesuai dengan bagian usianya !
Stimulasi Fisik
umur bayi
* 0–3 bulan
- menahan kepala serta leher bayi lantas mengangkatnya. menahan kepala ditujukan membuat perlindungan saraf peka serta tulang belakang yang menghubungkan otak dengan badan sisi leher.
- berikan stimulasi gerakan ke atas untuk stimulasi keseimbangan bayi. janganlah diayun terlampau keras atau dilempar-lempar ke atas terlampau keras dengan mendadak, dikarenakan dapat mengganggu level stres yang mengakibatkan bayi kerap menangis tiba-tiba waktu tidur.
- tengkurapkan bayi kurun waktu yang tidak terlampau lama untuk merangsang otot lehernya yang akan merubah perkembangan jaringan otaknya.
- dekatkan muka anda dikarenakan bayi suka mengetahui wajah-wajah yang tidak sama ( lebih kurang 40 cm bayi bisa lihat dengan jelas ).
- ajak bicara dengan rasa sayang, dengarkan lagu-lagu, menjawab ajakan bicara si bayi untuk merangsang komunikasi.
- menggendong lantas mengayun-ayun layaknya gerakan meninabobokkan untuk stimulasi serta berikan rasa safe.
* 4–5 bulan
- menarik perhatian dengan mainan kerincingan supaya bayi akan menggapai serta memegang.
- menarik perhatian dengan mainan berwarna serta berbunyi supaya ia bisa berguling.
- memperdengarkan musik lembut sembari berujar kata yang memiliki kandungan unsur bilabial ( b/p/m ), contoh, kata ayah, ibu, bola, babi, dan sebagainya.
- duduk pada kursi bertumpu serta memberinya mainan berwarna dan berbunyi untuk sebagian waktu.
* 6–12 bulan
- dudukkan dengan beragam style ( kaki lurus, kaki huruf w, kaki bersila, timpuh/seperti duduk pesinden ).
- mengejar mainan dengan berguling, merayap serta merangkak.
- berdiri dengan punggung melekat tembok serta berubah ke kanan-kiri, ke depan mengejar mainan.
- menggapai mainan atau memasukkan mainan pada bidang layaknya formboard atau pasel.
- jalan sebagian mtr. untuk mengejar mainan.
- bermain cilukba.
- bermain mengikuti nada serta bergerak layaknya nada : mobil mbem mbem, bebek kwek kwek, harimau haum, kambing mbekkkk.
umur batita
* 1–2 tahun
- bermain pada posisi jongkok serta berdiri yang lama.
- melompati halang rintang, cocokkan ketinggian dengan kekuatan anak saat melangkahkan kaki. contoh, gunakan guling kecil.
- menaiki tangga di tempat tinggal dengan dipandu.
- memanjat tangga dengan tangan mengenggam serta kaki memanjat.
- melempar bola yang bergradasi beratnya dengan jenis lambungan bawah, sedang serta atas ke tujuan yang dituju ( jarak digradasikan dari 20 cm hingga 2 mtr. ).
- menendang bola dengan gradasi berat bola serta jarak gawang bergantian pada kaki kanan serta kaki kiri.
- lempar tangkap bola dengan gradasi jarak pada anak serta ibu.
* 2–3 tahun
- jalan di papan titian. bila di tempat tinggal dapat juga membuat garis dari kapur atau tali dengan arah ke depan, ke samping, serta ke belakang.
- melompat serta meloncat halangan dengan gradasi jarak. contoh, dengan ban mobil bekas yang disusun berjajar.
- lari dengan lintasan yang sengaja dibikin berliku untuk kontrol belok serta mengerem waktu berhenti.
- berdiri satu kaki membentuk formasi pesawat terbang.
- melompat satu kaki layaknya pada permainan engklek.
- permainan ketangkasan layaknya memasukkan bola basket ke keranjang dengan gradasi tinggi tujuan serta berat bola.
umur prasekolah
* 3–4 tahun
- ikuti nyanyian dengan nada serta gerak.
- menari dengan tujuan kelenturan serta koordinasi ( mata, tangan, kaki serta sisi tubuh ).
- memanjat, menarik serta mendorong.
- bermain gulat berbarengan bapak.
- bermain masak-masakan berbarengan ibu.
* 4–5 tahun
- melipat kertas serta membentuk sesuatu origami.
- menendang bola untuk bermain bola didalam sesuatu permainan berbarengan teman-teman, sekurang-kurangnya 3 orang
- melompat dengan jarak 50 cm.
- meloncat dengan halang rintang layaknya main tali dengan karet gelang yang panjang berbarengan teman-temannya.
- bermain tembak-tembakan berbarengan teman-temannya.
- bermain peran berbarengan keluarga semisal bermain tamu-tamuan berbarengan bapak, ibu atau teman-temannya.
* 5–6 tahun
- menggantung di palang sejajar kurun waktu 10 detik.
- memanjat sesuatu palang atau pohon rendah.
- melompat dengan ritmis serta berulang layaknya main lompat tali.
- bermain pianika ( jari menghimpit tuts serta mulut meniup ).
- menulis huruf serta angka dengan gradasi jumlah baris serta banyak catatan.
- mewarnai dengan gradasi jumlah warna serta kompleksitas gambar atau wujud.
- menggambar serta melukis.
- mengetik serta memakai jari-jarinya untuk mengoperasikan computer serta mouse computer.
umur sekolah
* 6–12 tahun
- jalan di papan titian, melempar dartboard, bersepeda roda 2, dan seterusnya untuk melatih kekuatan integrasi otak serta tubuh.
- menggambar, menulis, bikin patung tanah liat, membentuk bangunan, dan seterusnya untuk latihan visualisasi.
- lakukan tugas dengan terinci, menyusun daftar aktivitas untuk libur sekolah serta melaksanakannya sebagai latihan tingkah laku yang terorganisasi.
- mengatur konsentrasi waktu studi diantara keramaian, membaca buku saat adik tengah bermain sebagai latihan regulasi dari atensi serta konsentrasi.
- isi buku diari, mengarang cerita, outbond, dan seterusnya untuk mengasah kekuatan motorik yang lebih kompleks.
sumber :
dedeh, uttiek